Minggu, 02 Maret 2014

STYLE 1960


IMAGE BOARD



Pada akhir tahun '60-an dan awal '70-an, musik rock berkembang menjadi beberapa jenis. Yang bercampur dengan musik folk (musik daerah di Amerika) menjadi folk rock, dengan blues menjadi blues-rock dan dengan jazz, menjadi jazz-rock fusion. Pada tahun '70-an, rock menggabungkan pengaruh dari soulfunk, dan musik latin. Juga pada tahun '70-an, rock berkembang menjadi berbagai subgenre (subkategori) seperti soft rockglam rockheavy metalhard rockprogressive rock, dan punk rock. Subkategori rock yang mencuat pada tahun '80-an termasuk New Wavehardcore punk, dan alternative rock. Pada tahun '90-an terdapat grungeBritpopindie rock dan nu metal.

1960 Diklaim Tahun Paling Modis

TREN BUSANA tahun 1960-an dinilai paling modis sepanjang zaman. Pada tahun ini telah lahir model busana monokrom, rok mini, shift dress atau mini dress dengan model lurus yang masih hits hingga saat ini.
Seperlima wanita menilai tahun 60-an banyak orang yang sadar akan mode, selain itu diikuti era 20-an dan juga 50-an. 
Pada dekade ini model busana hemline paling terkenal. Selain itu, para desainer pada saat itu menawarkan berbagai busana dengan warna yang hidup, pattern yang tegas, material terbaru, hingga rambut pendek seperti gaya Mary Quant dan Twiggy menjadi ikon fashion saat itu.
Ada banyak responden mengklaim bahwa era 60-an merupakan tahun di mana pria dan wanita mengubah cara pandangnya terhadap fesyen. Sebagaimana yang dilansir Femalefirst.(ren)
“Saya suka fashion dari tahun 60-an. Busananya memiliki ragam warna, polanya juga sangat berbeda dengan berbagai busana wanita yang pernah ada sebelumnya. Bagi saya tahun 60an merupakan tahun yang memberikan inspirasi fashion untuk wanita pilihan dan juga kebebasan untuk memakai apa saja yangmereka inginkan, hemline misalnya,” tutur salah satu responden
Jika kita flashback ke tahun 20-an, mereka memiliki model gaun dengan gaya flapper, dengan topi-topi mungil serta celana untuk wanita dan rambut mengembang. Gaya tahun 20-an ini menduduki posisi ke dua dengan perolehan angka 16 persen dari para penikmat mode.
“Fashion di tahun 1920 sangat menakjubkan. Gaun flapper itu sangat indah dan identik dengan tahun tersebut. Saya mencintai topi-topi kecil dari tahun itu. Jika bisa kembali ke masa itu, aku akan senang mencoba gaun-gaun pesta yang cantik tersebut,” kata koresponden.
kategori; Trip Cosmic, Folk Earth, Mad Men, dan Ethnic Barocco. Masing-masing memiliki ciri khas tersendiri, namun memiliki sedikit tema gaya rambut di tahun 60-an. 

Kesan retro chic terangkat dari gaya rambut yang mengembang, bervolume, garis lurus, sasak, pendek, gelombang keriting, dan warna-warna yang lebih tegas. 

1. Koleksi Mad Men
Berkisar pada guntingan bergradasi, kental bentuk bob, belahan di samping, tekanan ujung sebatas telinga. Glamornya tahun 60-an terpancar di sini. Padankan dengan eyeliner hitam di sekitar mata, maka kesan seksi khas tahun itu sudah jadi milik Anda. Warna kepirangan bisa jadi pilihan untuk guntingan dalam kategori ini. 

2. Koleksi Cosmic Trip
Adalah kesan yang liar, muda, dan seru. Bagi yang memiliki rambut panjang dan ingin tampil lebih playful dan seksi, inilah pilihan bentuk tata rambut yang tepat. Boudoir dengan sasak rambut tinggi di bagian atas kepala kembali jadi pilihan, dengan bagian bawah rambut diurai dan diberi kesan gelombang klasik. Pilihan sleek juga bisa Anda lakukan pada bagian atas kepala, lalu buat twist di bagian ponytail. Paduan antara sleek dan messy memberi kesan unik.

3. Koleksi Folk Earth
Adalah kesan vintage dengan sentuhan Parisienne zaman dulu. Klasik, romantis, dan vintagemuncul dari kesan messy dan banyak bermain pada sasak rambut. Rambut besar, mengembang, banyak bermain dengan twist rambut diperkirakan akan tren di tahun ini. Banyak hairspray dibutuhkan untuk tampil seperti ini. 

4. Koleksi Barocco Ethnic
Potongan pendek, kepang renggang (loose braid), dan guntingan bergradasi menjadi kunci tema ini. 

Pihak ICD menerangkan bahwa tren rambut semacam ini dirangkum dan diinterpretasikan dari tren busana dunia internasional, kemudian muncul ide dan dibuatkan konsep tata rambut yang kemudian diperkenalkan. Kadang tren rambut pun merupakan lanjutan dari tren tahun sebelumnya. Begitu pun tren rambut yang dihadirkan kali ini mengacu kepada tren dunia yang disesuaikan dengan tren di Indonesia juga. Usai temu media, Wella, sponsor acara perkenalan tren ini bersama ICD akan memberikan seminar kepada para penata-penata rambut dan pemilik salon agar bisa terus update dengan tren yang berlaku di dunia.

Gaji Prajurit Malaysia 20 kali lipat TNI Tahun 1960-an

Gaji Prajurit Malaysia 20 kali lipat TNI Tahun 1960-an


pemilih.local – Setelah Presiden Soekarno lengser, tak ada lagi operasi Dwikora mengganyang Malaysia. Pemerintahan Presiden Soeharto menjalin persahabatan dengan Malaysia dan menumpas gerombolan Pasukan Gerilya Rakyat Serawah (PGRS) dan Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (Paraku).
Padahal di masa Soekarno, PGRS didukung penuh oleh pemerintah dan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Gerilyawan PGRS dilatih ABRI dan mereka sama-sama bertempur melawan Malaysia dan Inggris.
Dalam operasi gabungan Indonesia dan Malaysia menumpas PGRS/Paraku, banyak kejadian menarik. Salah satunya saat tentara Indonesia terkagum-kagum melihat fasilitas Tentara Diraja Malaysia.
Hal itu ditulis Hendropriyono dalam buku berjudul Operasi Sandi Yudha, Menumpas Gerakan Klandestin. yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas.
Ceritanya saat itu Letnan Dua AM Hendropriyono bergabung dengan Detasemen Tempur 13 Pasukan Khusus Angkatan Darat. Mereka bersama pasukan Malaysia melakukan pengejaran pada gerilyawan.
Namanya pasukan elite, pergerakan pasukan baret merah ini pun berbeda dengan pasukan reguler. Karena itu mereka sering tak sempat memasak. Bahkan prajurit lebih sering makan beras mentah. Jika sempat memasak, lauknya pun hanya ikan asin.
Sementara itu makanan tentara Malaysia saat itu sudah wah. Kornet daging sapi, ikan sardin dan makanan kaleng lain.
Saat istirahat, pasukan khusus Indonesia hanya membuat bivak dari jas hujan. Untuk alasnya hanya plastik dan berbantalkan ransel.
“Kami merasa heran melihat Askar Melayu Diraja Malaysia yang setiap beristirahat memasang tenda loreng yang indah, dilengkapi dengan kantin dan tenda kesehatan. Mereka juga berbaring di atas tempat tidur lapangan (field beld),” kata Hendro.
Di kesempatan lain, Hendro berbincang soal gaji dengan tentara Malaysia. Untuk pangkat Letnan Dua, gaji tentara Malaysia sekitar 650 ringgit. Di tahun 1972 itu setara dengan Rp 62.400. Sementara letnan dua TNI cuma Rp 3.120.
“Artinya gaji prajurit Malaysia 20 kali lipat gaji prajurit TNI dalam pangkat yang sama,” kenang Hendro.
Lalu apa TNI jadi minder?
“Tidak sama sekali! Prajurit TNI sudah kenyang dibina dengan doktrin kejuangan untuk rela hidup seperti generasi terdahulu di zaman revolusi,” kata Hendro tegas.
Tapi ada saja sedikit rasa iri pada prajurit TNI. Mereka pun mencoba menghibur diri sendiri.
“Kalau mereka kan diwarisi budaya tentara Inggris yang profesional,” kata Pratu Jeje, anggota saya yang rajin mengaji, tanpa ia mengerti apa artinya profesional. Ketika saya tanya apa maksudnya profesional dengan pandir dijawabnya, “Bayaran, Letnan. Sersan Pangat menyambut, entah diarahkan kepada siapa. “Kalau kita kan tentara pejuang yang mengabdi dengan sukarela, ya?” beber Hendro. (Hal 91).
“Begitulah diskusi ‘kampungan’ kami untuk mengusir rasa iri hati yang tidak pada tempatnya.”
 by:edwin matthew jonathan silaen DESAIN INTERIOR




Tidak ada komentar:

Posting Komentar