Membahah
mengenai penemuan akhir-akhir ini di tahun 2014 dan sekitarnya yang lebih
mengarah pada tingkat responden masyarakat dunia termasuk Indonesia pada media
sosial dari pada penemuan tekhnologi. Dibandingkan dengan tahun-tahun terakhir
sering ditemukan eksisitas diri yang mulai meningkat mulai dari jejaring sosial
yang digunakan ketika masa-masa berjayanya FriendStar, Facebook, Twitter,
Tumblr hingga Instagram. Dimana bisa dilihat dari sudut pandang yang tidak akan
pernah putus pada sosialitas manusia meskipun tingkatannya berbeda-beda
misalnya ada yang hanya ingin tahu mengenai apa lagi”in” atau ingin show up
disetiap media. Disini semakin kelihatan
sebagaimana diInsatgram hanya mampu mengcoment
meskipun tidak banyak tindak tanduk yang dapat dilakukan misalkan oleh sistalker yang biasa dilakukan dijejaring
sebelumya. Namun, bukan berarti tidak berarti, media Instgram ini salah satu
media yang cepat dan informasi cukup update.
Dikarenakan pemilik gambarlah menginformasikan secara langsung kepada siapa
saja yang memfollow accountnya. Otomatis mengapa banyak yang
semakin berpindah pada media-media baru dapat disimpulkan bahwa manusia menutut
hal baru meskipun tidak jauh tingkat perbedaanya.
Jika
seiring memperhatikan style, coba
memperhatikan style classic yang
mulai bangkit kembali dari masa tidurnya. Khususnya bagi kaum pria, anda dapat
membuka kembali gudang-gudang tumpukan antik yang telah lama menunggu untuk
digunakan kembali. Mulai dari gaya rambut yang diarahkan kebelakang dibagian
poni depan, pakaian berupa jas klasik musim dingin, pakaian bertali bahu ala jumpsuit, celana bahan, koplo, pakaian sweater, kaca mata hingga warna-warna yang diramalkan yaitu warna
yang kuat dan lembut. Benar-benar sangat klasik. Hal ini disebabkan tingkat
respon gaya klasik cukup memikat banyak kaum dan menjadi gaya yang diangkat kembali hingga
beberapa waktu kedepan. Selamat mencoba.iinerika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar